Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang terletak di timur Kota Rembang, yang berada dijalur Pantura dan mempunyai 4 pedukuhan yaitu Pedukuhan Godo terdiri dari 1 RW dan 4 RT, Pedukuhan Jetak terdiri dari 1 RW dan 2 RT, Pedukuhan Belah terdiri dari 1 RW dan 2 RT, Pedukuhan Kiringan terdiri dari 1 RW dan 2 RT.
Posisi Desa Punjulharjo berbatasan dengan :
Desa Punjulharjo merupakan salah satu Desa di Kabupaten Rembang yang berada di pesisir pantai. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa Punjulharjo adalah sebagai Petani tambak, dan nelayan hal ini ditunjang oleh kondisi geografis yang berada di pesisir Laut Jawa.
Banyak potensi dan sarana prasarana yang dimiliki oleh Desa Punjulharjo, mulai dari sumber daya alam yang melimpah, sarana Peribadatan (Masjid), sarana Pendidikan (PAUD, TK, SD, MTS, SMK, TPQ & MADIN), sarana Kesehatan (Puskesmas Pembantu dan Posyandu) beserta tenaga medisnya, sarana Olah raga dll. Di desa ini juga terdapat banyak juga pabrik-pabrik yang berdiri didaerah Punjulharjo, selain itu juga terdapat fasilitas SPBU, Rumah makan, Helipad, dsb.
Dahulu Desa Punjulharjo seperti pada umumnya Desa-desa yang lain, banyak permasalahan yang terjadi di Desa. Seperti masalah perumahan, kesehatan, pendidikan dan kemiskinan. Dan karena kemiskinan itu banyak warga masyarakat yang lebih suka keluar desa untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, bahkan ada 1 (satu) dukuh yang hilang karena ditinggal penghuninya dikarenakan penyakit, yaitu Dukuh Karanganyar yang lokasinya di bagian utara wilayah Desa Punjulharjo.
Pada tahun 2008 dengan ditemukannya Situs perahu kuno di Desa Punjulharjo merubah segalanya. Setitik cahaya terang muncul sebuah harapan untuk menjadikan Desa Punjulharjo menjadi Desa yang maju dan masyarakatnya sejahtera. Karena dengan ditemukannya situs perahu kuno ini banyak memancing rasa penasaran masyarakat luas, termasuk peneliti dari Perancis P.Y. Manguin. Setelah dilakukan penelitian dengan uji karbon di Amerika serikat, diketahui bahwa perahu ini dibuat pada abad ke-7 atau lebih tua dari candi Borobudur.
Dengan daya tarik tersebut banyak keuntungan yang bisa diambil, diantaranya penyediaan tempat parkir, warung makan,dll. Berkaca dari efek yang ditimbulkan, maka Pemerintah Desa berupaya untuk menjadikan Desa ini sebagai Desa Wisata, karena dengan adanya daya tarik wisata akan mengundang kehadiran pengunjung yang efeknya pasti akan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa punjulharjo.
Selain Situs Perahu Kuno, Desa Punjulharjo juga memiliki potensi wisata yang cukup menarik yaitu Pantai Karangjahe yang kondisinya pada saat itu masih memprihatinkan. Bahaya abrasi menghantui sebagian masyarakat yang memiliki tambak garam di sepanjang pantai Karangjahe. Untuk mencegah abrasi Pemerintah Desa bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rembang dan semua stake holder di Kabupaten Rembang, dengan dana CSR dari PT Djarum melakukan penanaman bibit cemara laut pada tahun 2011.
Seiring berjalannya waktu ternyata bibit cemara laut bisa tumbuh bagus dan menjadikan pantai Karangjahe yang awalnya gersang dan rawan abrasi menjadi pantai yang indah dan rindang dengan pohon cemara lautnya. Melihat potensi yang ada pada tahun 2013 Pemerintah Desa membangun jembatan sebagai akses masuk dan tahun 2015 Pemerintah Desa melalui Dana Desa (DD) menganggarkan pembangunan Talud akses masuk lokasi Pantai karangjahe. Selain itu promosi melalui Media sosial dan festival-festival kerap diadakan untuk meningkatkan kunjungan di Pantai karangjahe.
2. POTENSI DESA
a. Situs perahu kuno
Selain karena usianya yang diperkirakan dibuat pada abad ke-7 atau lebih tua dari Candi Borobudur, temuan ini juga termasuk yang terlengkap di Asia tenggara.
b. Karangjahe Beach
Pada awal mulanya dengan tujuan untuk mengurangi abrasi pantai dilakukanlah penanaman ribuan pohon cemara, hal tersebut ternyata memberikan hasil melebihi apa yang diharapkan. Pohon cemara tumbuh dengan baik disepanjang tepian pantai dan sekarang tingginya ada yang sudah mencapai tiga meter lebih. Tempat Wisata Karang Jahe Beach ini untuk menjangkaunya cukup mudah, Pantai ini berada sebelah utara Desa Punjulharjo yang berada di tengah – tengah jalur utama pantura kabupaten Rembang – Lasem, lebih tepatnya di JL. Rembang – Lasem Km. 8 Desa Punjulharjo Kabupaten Rembang.
Pantai yang mempunyai keunggulan hamparan pasir putih dan ribuan pohon cemara sepanjang 1,5 KM kini bisa menjadi tujuan wisata bagi masyarakat yang ingin merasakan sensasi keindahan laut dengan barisan pohon cemara yang rindang dan hamparan butiran-butiran pasir putih yang masih bersih dan natural.
2. Potensi lain
Desa Punjulharjo memiliki relief daerah dataran, akan tetapi daerah sumber air baku yang ada hanya mengandalkan curah hujan. Letak geografis kabupaten Rembang yang sangat sedikit curah hujannya maka kabupaten Rembang termasuk daerah pertanian tadah hujan. Kondisi tersebut mengakibatkan daerah ini hanya cocok sebagai daerah pertanian tadah hujan tetapi desa Punjulharjo merupakan salah satu desa penyangga ekonomi kabupaten Rembang disektor pertanian. Melihat kondisi seperti ini, maka jenis tanaman yang cukup produktif untuk dikembangkan pada saat musim penghujan adalah tanaman Padi.
Sedangkan tanaman palawija yang juga ditanam pasca panen padi adalah jagung, kacang hijau, dan tanaman holtikultura lombok, tomat, terong, semangka dan tanaman perkebunan seperti tebu juga dikembangkan pada saat memasuki musim kemarau.
Populasi peternakan yang dikembangkan masyarakat Desa Punjulharjo cukup berhasil, Selain bekerja sebagai petani mereka juga berusaha melalui usaha peternakan seperti sapi, kambing, dan ayam. Selain sebagai tabungan yang sewaktu waktu dapat cepat dijual apabila ada kebutuhan mendesak, juga untuk dikembangkan sebagai penyangga kebutuhan ternak untuk mensuplai daging dalam negeri.
2. Perikanan dan Pembuatan Garam Rakyat
Desa Punjulharjo memiliki potensi perikanan budidaya yang cukup besar. Dengan luas lahan tambak budidaya 97,59 ha desa Punjulharjo mampu menghasilkan berbagai hasil komoditi perikanan diantaranya Udang Vanami, bandeng, udang windu, kepiting dan hasil perikanan tambak lainnya.
Pertanian garam bisa dilihat yang membentuk hamparan luas berbentuk segi empat yang dilengkapi alat untuk mengambil air yang akan diolah menjadi garam.
Adapun luas tambak garam di Desa Punjulharjo sebesar 97,59 hektare dengan tingkat produksi rata-rata per tahun sebesar 110 ton per hektare. Sedangkan jumlah petani garam mencapai 20 kelompok petani garam.