Sejak bulan Juli 2019 lalu Pantai Karangjahe terkena abrasi tepatnya di bibir pantai sebelah barat. Abrasi adalah proses pengikisan daerah pantai akibat gelombang laut yang sifatnya merusak. Abrasi juga sering disebut sebagai erosi pantai. Pengikisan seperti ini dapat menyebabkan berkurangnya daerah pantai, terutama daerah yang paling dekat dengan air laut.
Penyebab dari abrasi di Pantai Karangjahe adalah gelombang pasang yang mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai. Selain penyebab, abrasi di Pantai Karangjahe juga memiliki akibat atau dampak yang ditimbulkan. Dampak yang ditimbulkan ada dua jenis yaitu dampak lingkungan dan dampak ekonomi. Dampak lingkungan antara lain terkikisnya bibir pantai dan rusaknya cemara laut sehingga mengurangi keindahan pantai. Dampak ekonomi antara lain berkurangnya pendapatan masyarakat yang memiliki usaha di daerah abrasi. Jika hal ini dibiarkan maka bukan tidak mungkin Pantai Karangjahe khususnya yang terkena abrasi akan semakin ditinggalkan pengunjung karena dianggap sudah tidak indah lagi.
Sebagai solusi jangka pendek, pengelola Pantai Karangjahe bekerjasama dengan masyarakat setempat menanggulangi abrasi dengan membuat tanggul dari ban bekas dan karung yang diisi pasir. Namun hal ini dianggap kurang efektif karena masih dikerjakan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu biaya yang dibutuhkan juga cukup banyak.
Pengelola Pantai Karangjahe berharap kondisi gelombang pasang segera surut agar abrasi yang terjadi tidak semakin parah. Selain itu, diharapkan ke depan ada pihak terkait yang membantu Pengelola Pantai Karangjahe dalam hal penanganan abrasi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan.